Announcement:

This is a Testing Annocement. I don't have Much to Say. This is a Place for a Short Product Annocement

Sabtu, 19 Mei 2012

Artikel Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)


a.      Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Syaiful Sagala (2003:175) model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai:
1) suatu tipe atau desain, 2) suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati, 3) suatu sistem asumsi, data-data, dan inferansi-inferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu obyek atau peristiwa, 4)suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang disederhanakan, 5) suatu deskripsi dari suatu sistem yangmungkin atau imajiner, dan 6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya (Komarudin dalam Syaiful Sagala,2003:175) Winataputra dalam Sugiyanto (2008:7) mengungkapkan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan suatu pengalaman belajar untuk mencapai tujuan dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan pengajar dalam membuat rencana dan melakukan kegiatan pembelajaran. Joyce (Isjoni, 2009:50) mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pola atau pedoman dalam merencanakan pembelajaran dalam tutorial dan dalam menentukan suatu perangkat termasuk buku-buku, film, komputer, kurikulum. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rancangan atau prosedur yang sistematis yang dapat digunakan sebagai panduan dalam merencanakan pembelajaran dengan mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu.

b.      Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

            Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran yang dikembangkan dari teori kontruktivisme karena mengembangkan struktur kognitif untuk membangun pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok atau gotong royong.
Secara sederhana, kooperatif berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain sebagai satu tim (Isjoni, 2009: 8). Menurut Johnson and Johnson dalam Isjoni (2009: 23), pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. Slavin mengemukakan, “ in cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material initially presented by the teacher”. Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok yang heterogen (Robert Slavin, 2008: 15). Sedangkan menurut Anita Lie ( 2002: 14), pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, pembelajaran kooperatif hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di dalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Spencer Kagan mengatakan “Cooperative learning is an approach to organizing classroom activities into academic and social learning experiences. Students must work in groups to complete the two sets of tasks collectively. Everyone succeeds when the group succeeds.”. Pembelajaran Kooperatif merupakan suatu pendekatan yang mengorganisasikan kelas dalam suatu kelompok-kelompok kecil untuk melatih kemampuan akademik dan social siswa. Siswa harus bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas. Siswa akan berhasil jika kelompoknya juga berhasil (www.KaganOnline.com ) Dari pengertian-pengertian di atas, pembelajaran kooperatif dapat diartikan belajar bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lain, dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan.
Meskipun pada prinsipnya pembelajaran kooperatif sama dengan diskusi kelompok, tetapi tidak semua kerja kelompok dianggap sebagai pembelajaran kooperatif. Menurut Anita Lie (2002: 31), ada lima unsure yang harus diterapkan dalam pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan kerja kelompok. Lima unsur tersebut anatara lain:

1) Saling ketergantungan positif, yaitu guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan
2) Tanggung jawab perorangan, yaitu setiap siswa mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru
3) Tatap muka dengan kegiatan interaksi memberikan sinergi yang menguntungkan, inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memandang kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.
4) Komunikasi antar anggota sangat perlu digali untuk memberi semangat dan memperkaya pengalaman belajar, pembinaan perkembangan mental dan emosional
5) Evaluasi proses kelompok untuk mengetahui tingkat partisipasi dan kerjasama setiap anggota, saling membantu dan medengarkan atau memberikan saran satu dan lainnya.

c. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai beberapa tujuan pembelajaran antara lain seperti yang diungkapkan oleh Ibrahim (http://anwarhalil. blogspot. com) yaitu:
1) Untuk meningkatkan kinerja siswa dalam mengerjakan tugas-tugas akademik.
2) Memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama.
3) Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi.
Depdiknas dalam (http://ipotes.wordpress.com) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif mempunyai tujuan sebagai berikut:
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing
Model pembelajaran Kooperatif tipe Kancing Gemerincing di kembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Model ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik.
Dalam kegiatan Kancing Gemerincing, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan atau pemikiran dari anggota lain. Keunggulan lain dari model ini adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok. Dalam banyak kelompok, sering ada anggota yang terlalu dominan dan banyak bicara. Sebaliknya, juga ada anggota yang pasif dan bergantung pada rekannya yang lebih dominan. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung jawab dalam kelompok tidak bisa tercapai karena anggota yang pasif hanya bergantung pada rekannya. Model Kooperatif tipe Kancing Gemerincing memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berperan serta. Langkah kegiatan pembelajaran dengan model Kooperatif tipe Kancing Gemerincing menurut Anita Lie ( 2002: 64 ) adalah sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (dapat juga diganti dengan biji sawo, batang lidi, sendok es krim, sedotan dll)
2) Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing ( jumlah kancing tergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan ).
3) Setiap kali seorang siswa berbicara, mengeluarkan pendapat atau menjawab pertanyaan, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah.
4) Jika kancing yang dimiliki siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskna kancing mereka.
5) Jika semua kancing telah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagi kancing lagi dan mengulang prosedurnya kembali. 


Share it Please

SITI MASLAHAH BIOLOGI (SYAILA'S SHOP)

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisements!

Advertisements!
Copyright @ 2013 SITI MASLAHAH BIOLOGI (SYAILA'S SHOP). Designed by Templateism | Love for The Globe Press